Halo sobat Mbah WP.
Apakah Anda lapar ?
Anggap saja Anda lapar & ingin makan mie instan.
Ya, karena lapar Anda sangat darurat, maka mie instan adalah solusi tercepat untuk mengisi perut.
Tapi tunggu dulu….
Tidak seperti namanya yang instan, agar mie instan dapat dikonsumsi secara layak, ada proses yang harus dilalui sampai mie tersebut siap dihidangkan, layak untuk disantap & rasanya pas sesuai selera.
- Buka bungkusnya.
- Siapkan bumbunya
- Masak
- Hidangkan
Prosesnya, butuh waktu kira-kira 30 menit.
Pada artikel sebelumnya, Anda mungkin sudah membaca ‘Apa itu Marketing ?’.
Sama seperti mie instan yang membutuhkan proses, marketing juga membutuhkan proses agar berhasil menjual produk kepada target pelanggan.
Proses marketing adalah tahapan yang dilalui untuk memandu target calon pembeli agar membeli produk kita.
Tugas kita adalah, membimbing mereka dari :
- Tidak tahu mengenai kita atau produk kita
- Menjadi tahu, kenal, paham & beli produk kita, serta berkomentar tentang produk kita.
Proses ini memiliki 3 tahap yang berbeda, dan Andalah yang bertugas untuk memandu calon pelanggan melalui 3 tahap ini.
Tahap I : Sebelum.
Kita memberi label sebagai ‘prospek’ untuk orang-orang pada tahap ini.
Pada tahap ini, prospek biasanya tidak tahu apa-apa, tidak mengenal Anda & tidak tahu apa produk Anda.
Pada tahap inilah Anda memperkenalkan diri & produk Anda agar ‘prospek’ mengenal siapa Anda.
Baik, supaya paham bagaimana tahap ini bekerja, silahkan baca study kasus berikut ini.
Dokter menyarankan dia untuk segera merubah pola & menu makanan, masalahnya adalah dia tidak sempat, terlalu sibuk, jam makannya tidak teratur & tidak menemukan makanan sehat di sekitar tempat dia berkerja.
Budi kemudian membuka internet, mencari di gogle dengan kata kunci “layanan menu makanan sehat untuk koleterol & hipertensi”.
Google menampilkan banyak hasil, Budi klik satu per satu dan akhirnya sampai ke website milik Andi, seorang penyedia layanan menu makanan sehat.
Ketika masuk ke web milik Andi, Budi sama sekali buta dengan apa yang ditawarkan oleh Andi, dan karena Budi adalah seorang bisnisman yang sibuk, dia melakukan scroll/baca-baca dengan cara cepat saja, sampai ia melihat sebuah tampilan pop-up yang menawarkan panduan hidup sehat bagi orang sibuk.
Budi tertarik, masukkan email, daftar.
Tahap pertama selesai.
Prospek tertarik dengan penawaran Andi, setelah memasukkan email, Budi akan menerima ebook panduan hidup sehat.
Melalui panduan inilah Andi memperkenalkan siapa dirinya, apa produknya & melalui panduan inilah Budi akan mengenal dan memberikan penilaian kepada Andi.
Tahap II : Perkenalan
Pada tahap pertama, ‘prospek’ sudah menunjukkan minat terhadap produk Anda, tetapi ‘prospek’ masih bersifat pasif.
Mereka belum tergerak untuk mengambil keputusan.
Anda harus mengubah sikap pasif ini menjadi aktif.
Kita lanjut study kasusnya ya.
Isi panduan bagus, mudah diterapkan dan Budi suka, hanya saja, besoknya ketika Budi terbangun dari tidurnya, ia lupa akan panduan tersebut (mungkin juga karena saking sibuknya).
Untungnya adalah, alamat email Budi masih tersimpan di website Andi.
Andi mengirimkan tips kesehatan yang lainnya secara berkala ke email Budi.
Ingat…..
Selama tahap perkenalan ini, tugas Anda adalah meng-edukasi prospek Anda.
Jangan buru-buru menawarkan produk.
Berikan mereka pengetahuan yang akan membantu hidup mereka, menyehatkan mereka, menghemat keuangan mereka dll
Biarkan prospek mengenal siapa Anda, apa kemampuan Anda, bagaimana Anda dapat menolong mereka & apa yang Anda tawarkan untuk menolong mereka.
Setelah Andi merasa cukup mengedukasi Budi, Andi mengirimkan email penawaran paket makanan sehat untuk koleterol & hipertensi 100 % gratis selama 2 hari dan di antar ke tempat.
Budi menerima tawaran ini.
Pada tahap ini, prospek sudah berubah dari pasif perlahan menuju aktif, dan Budi menyukai layanan yang ditawarkan Andi.
Tujuan dari penawaran ini adalah untuk memberikan kesempatan kepada Budi merasakan menu makanan dari jasa Andi, dan ketika mengantarkan makanan pihak Andi juga berkesempatan menawarkan paket menu makanan sehat selama 1 bulan dengan diskon besar-besaran.
Budi menerima tawaran ini, dia sudah merasakan menu makanannya, dan siapa yang bisa menolak diskon ?
Lagipula dokter memang menyarankannya untuk merubah pola & menu makanan.
Tahap III : Setelah
Pada tahap ini ‘Prospek’ berubah posisi menjadi ‘Pelanggan’.
Pada tahap ‘Perkenalan’, pelanggan telah memberi Anda uang, pada tahap ini pelanggan pertamakali membeli produk Anda.
Pada tahap ini, tugas Anda adalah :
- Menjaga kepercayaan pelanggan.
- Mebuat pelanggan membeli dari Anda secara teratur.
Buat mereka menjadi penggemar Anda sehingga mereka memesan produk secara berulang dan merekomendasikan produk Anda kepada prospek baru.
Lanjut study kasusnya….
Pengantaran makanan yang tepat waktu, menu makanan yang enak dan tidak membosankan, pegawai antar yang sopan, ramah & menjelaskan semuanya dengan Bahasa yang mudah dimengerti.
Pada bulan selanjutnya Andi menawarkan perpanjangan paket dengan harga tetap setiap bulan dan mendapat tambahan layanan konsultasi ahli gizi secara gratis dari pihak Andi.
Budi juga dapat melakukan konsultasi kapan saja.
Apabila ada keluhan terkait menu atau saran dari dokter, budi bisa menyampaikannya kapan saja.
Budi menerima tawaran ini, bahkan merekomendasikannya kepada 3 rekan bisnisnya.
Berikut daftar tabel untuk meringkas ke-3 tahap diatas :
Tahap | Status | Tujuan Tahap Ini |
Sebelum | Prospek | Membuat mereka mengenal Anda dan menimbulkan minat |
Perkenalan | Lead | Membuat mereka menyukai Anda dan membeli dari Anda untuk pertama kalinya |
Setelah | Pelanggan | Membuat mereka percaya kepada Anda, membeli berulang kali dari Anda & merekomendasikan bisnis Anda kepada orang lain |
Itu dia 3 tahapan proses marketing agar produk Anda terjual.
Pada contoh diatas, saya menggunakan proses marketing yag terjadi melalui sebuah website dengan bantuan plugin sebagai berikut agar proses marketing berjalan dengan lancar :
- PopUp Plugin for WordPress : Plugin ini berfungsi untuk menampilkan PopUp penawaran panduan gratis kepada pengunjung website, menyimpan email pendaftar dan mengirimkan bonus yang dijanjikan secara otomatis. Klik di sini untuk mendapatkan plugin ini.
- Mailster – email newsletter plugin for WordPress : Plugin ini berfungsi untuk menyimpan daftar email pengunjung dan mengirimkan email berlangganan secara teratur kepada pengunjung website, selain itu, jika menggunakan plugin ini, kita tidak perlu mengeluarkan uang untuk membayar jasa pengiriman email seperti mailchimp dll. Klik di sini untuk mendapatkan plugin ini.
Anda juga boleh menggunakan jasa pengiriman email untuk mengelola proses marketing dari website seperti mailchimp, sendgrid, sendinblue dll.
Baca panduan ini : Cara Menghubungkan Mailchimp dengan WordPress
Baca juga panduan ini : Cara Menggunakan Mailchimp untuk Email Marketing
Meskipun pada contoh menggunakan proses marketing yang terjadi lewat website, pada dasarnya proses marketing tetap sama apapun medianya.
Apakah Anda menawarkan jasa lewat media social seperti facebook, Instagram, youtube, marketplace atau bahkan secara offline
Kesimpulan
Jangan langsung emosi jika seseorang tidak jadi membeli produk Anda.
Apalagi jika calon pelanggan adalah orang baru.
Kemungkinan besarnya mereka belum mengenal siapa Anda, bagaimana produk Anda.
Untuk mengatasi hal ini, usahakan untuk mendapatkan kontak yang bisa Anda hubungi bisa dalam bentuk email atau nomor telepon yang bisa dihubungi.
Caranya ?
Tawarkan sesuatu yang berharga bagi mereka secara gratis.
Selanjutnya, buat mereka mengenal Anda, menyukai Anda dan mempercayai Anda.