Bagi Anda seorang pebisnis online, iklan adalah sesuatu yang wajib Anda kerjakan.
Kalau tidak buat iklan, lalu siapa yang bakalan tau produk yang kita jual ? Kalau tidak ada yang tau, jualan tidak akan laku…..
Namun, banyak dari kita membuat iklan produk secara asal-asalan.
Yang penting promosi…..
Padahal membuat iklan itu ada ilmunya loh….
Apakah Anda sedang membuat …
- Iklan cetak untuk majalah
- Iklan banner di Facebook
- Beberapa bentuk promosi lainnya (mis., post card, brosur, kartu nama)
… Anda akan belajar 27 strategi psikologis untuk membuat iklan Anda lebih efektif.
Semua strategi ini dibuat berdasarkan penelitian akademik pada tingkah laku konsumen.
Untuk setiap strategi, Anda akan belajar (a) mengapa strategi itu efektif, dan (b) bagaimana Anda dapat memasukkan prinsip strategi itu ke dalam iklan Anda.
Konten Iklan
Sebuah iklan biasanya mengandung tiga elemen: gambar, kata-kata, dan merek / logo.
Jenis gambar apa yang harus Anda gunakan? Karakteristik ideal biasanya akan bervariasi, tergantung pada produk Anda.
Bagian ini akan menjelaskan strategi yang bisa digunakan untuk iklan apa pun, dan produk apa pun.
Strategi 1: Posisikan Gambar dan Grafik di Sebelah Kiri
Ketika merancang sebuah iklan, Anda harus memperhatikan posisi gambar dan tulisan.
Kenapa ? Karena setiap elemen dari iklan Anda mempengaruhi anatomy dari penglihatan manusia.
Ketika Anda merasakan rangsangan terhadap satu sisi bidang penglihatan Anda, maka belahan otak yang berlawananlah yang memproses informasi itu:
(Bourne, 2006, hlm. 374).
Berpatokan pada struktur neuroanatomis ini, belahan otak kanan Anda memproses informasi yang disajikan di sebelah kiri iklan, dan belahan otak kiri akan memproses informasi di sebelah kanan iklan:
Posisi kerja otak yang berseberangan adalah kuncinya :
(Grobelny & Michalski, 2015, hlm. 87).
Saat Anda menempatkan gambar dan grafik ke sisi kiri iklan, Anda meningkatkan kelancaran pemrosesan. Orang akan lebih cepat mencerna iklan Anda, menghasilkan evaluasi yang lebih menguntungkan (Alter & Oppenheimer, 2009).
Strategi 2: Buat Gambaran Produk untuk Mendorong Interaksi Mental
Ini adalah satu strategi yang sangat mujarab. Strategi ini (a) sangat ampuh (b) mudah diterapkan, dan (c) hampir jarang digunakan oleh sebagian besar pebisnis.
Kebanyakan pebisnis ketika membuat gambar produk, menggambarkan produk tanpa banyak berpikir.
Mulai sekarang, selalu gambarkan produk Anda untuk mencapai tujuan mendasar, yaitu : mendorong interaksi mental.
Contoh. Elder dan Krishna (2012) memperlihatkan kepada peserta sebuah iklan cangkir kopi. Ternyata, peserta lebih cenderung membeli cangkir ketika pegangan menghadap ke kanan (sesuai dengan tangan yang digunakan kebanyakan orang).
Para peneliti menghubungkan temuan itu dengan simulasi yang meningkat.
Ketika pegangan menghadap ke kanan, peserta secara mental berinteraksi dengan produk ke tingkat yang lebih dalam.
Dalam percobaan lain, efek ini menghilang ketika peserta memegang suatu benda lain:
(Elder & Krishna, 2012, hlm. 9).
Oke, masuk akal….
Tetapi produk saya tidak memiliki pegangan.
Tidak punya pegangan? Jangan khawatir. Para peneliti melakukan eksperimen lain dan menemukan dukungan untuk jenis simulasi lainnya.
Berikut ini beberapa ide keren lainnya:
- Tempatkan instrumen atau perkakas di sebelah kanan:
- Posisikan bagian terbuka dari produk Anda ke arah pengunjung
- Keluarkan produk Anda dari kemasannya
Anda dapat menggunakan gambar-gambar ini di mana saja (mis., Iklan, tokopedia, bukalapak atau toko online Anda sendiri).
Dalam kebanyakan kasus, gambar-gambar itu akan membuat produk Anda lebih menarik karena akan meningkatkan jumlah interaksi mental.
Strategi 3: Arahkan Pandangan Model Produk Menuju CTA (Call To Action) Anda
Sebagai manusia, kita mengalami kecenderungan bawaan untuk mengikuti pandangan orang. Sifat itu membantu nenek moyang kita menemukan ancaman dengan lebih mudah. Dan, berkat evolusi, sifat itu masih tertanam dalam kebiasaan kita (Emery, 2000).
Anda dapat menerapkan kecenderungan itu dalam iklan Anda. Jika iklan Anda berisi gambar orang, arahkan pandangan mereka ke CTA Anda.
Pandangan itu akan menarik lebih banyak perhatian ke area CTA Anda:
Hindari untuk mengarahkan model kearah pembaca. Gambar-gambar yang menghadap ke depan akan menarik perhatian terhadap model tersebut, sehingga pembaca akan mengabaikan bagian penting dari iklan Anda :
Beberapa organisasi nirlaba atau amal mungkin mendapat manfaat dari gambar-gambar yang menghadap ke depan.
Namun, jika Anda adalah bisnis yang bersifat komersil, maka arahkan pandangan model Anda menuju CTA Anda.
Strategi 4: Tampilkan Model Yang Menarik (Jika Masih Relevan)
Apakah orang-orang yang menarik benar-benar meningkatkan daya tarik suatu iklan?
Benar sekali. Orang akan memberikan respon yang baik terhadap produk Anda ketika Anda menunjukkan orang-orang yang menarik (Trampe, Stapel, Siero & Mulder, 2010).
Namun, itu tidak selalu terjadi. Anda mungkin perlu menghindari strategi ini jika produk Anda tidak berhubungan dengan yang namanya daya tarik:
(Trampe et al., 2010, hlm. 1117)
Produk mana yang berhubungan dengan daya tarik? Berikut ini beberapa contohnya.
Berhubungan :
- Mewah (mis., Mobil sport)
- Penampilan (mis., Lotion)
- Seni & Kecantikan (mis., Make-up)
- Kesehatan (mis., Produk kebugaran)
Tidak berhubungan :
- Teknologi (mis., Perangkat lunak)
- Makanan (mis., Restoran)
- Kebutuhan Kantor (mis., Printer)
- Dekorasi Rumah (mis., Furnitur)
Itu juga tergantung pada posisi Anda. Misalnya, beberapa merek mungkin menggunakan posisi artistik untuk produk dekorasi rumah mereka.
Dalam hal itu, model yang menarik mungkin cocok berada di dalam iklan mereka.
Namun, bagi sebagian besar merek, model yang menarik akan tampak tidak berhubungan.
Trampe et al. (2010) tidak menjelaskan mengapa Anda membutuhkan relevansi. Tapi ini tebakan saya: produk yang tidak relevan mengungkapkan motif dasar Anda.
Jika Anda menggunakan model yang menarik untuk menjual pemanggang roti, orang akan tahu bahwa Anda hanya berusaha membujuk mereka untuk membeli. Jadi mereka akan mengalami reaksi psikologis dan melawan upaya persuasi (membujuk) dari Anda (Brehm, 1966).
Kunci utamanya ? Model-model yang menarik biasanya meningkatkan kemampuan persuasi, tetapi Anda membutuhkan produk yang relevan untuk menyamarkan motif persuasi dari Anda.
Kata-kata juga penting. Dalam artikel copywriting, saya menjelaskan daftar strategi untuk membuat tulisan Anda lebih persuasif.
Di artikel saat ini, Anda akan mempelajari beberapa strategi baru yang secara khusus diarahkan pada periklanan.
Strategi 5: Perbesar Kata-Kata yang Menyampaikan Emosi
Gambar memicu emosi sesuai dengan ukurannya. Semakin besar gambar, semakin kuat emosinya (De Cesarei & Codispoti, 2006).
Dan temuan itu masuk akal. Dalam hal evolusi, nenek moyang kita menilai potensi ancaman berdasarkan ukurannya:
(Bayer, Sommer, & Shacht, 2012, hlm. 5)
Kata-kata berbeda. Ini sifatnya simbolis. Orang perlu menguraikan makna kata untuk mengalami reaksi emosional.
Mengingat sifat simbolis itu, bisakah ukuran kata-kata berperan dalam dampak emosional?
Ternyata bisa.
Dengan meningkatkan ukuran teks Anda — terutama kata-kata emosional – Anda akan meningkatkan dampak emosional dari kata-kata tersebut (Bayer, Sommer, & Shacht, 2012).
Anda juga akan mendapat manfaat lain. Pieters & Wedel (2004) menganalisis 1.363 iklan dan menemukan bahwa kata-kata menarik perhatian sesuai dengan ukuran permukaannya:
( Pieters & Wedel, 2004, hlm. 48)
Dengan demikian, kata-kata Anda yang diperbesar tidak hanya akan menghasilkan dampak yang lebih kuat, tetapi mereka juga akan menarik perhatian dengan lebih mudah.
Strategi 6: Sebutkan Beberapa Fitur (Tapi Bukan Penggunaan)
Orang-orang umumnya lebih suka produk dengan banyak fitur:
(Goodman & Irmak, 2013, hlm. 45)
Demikian pula, orang menganggap daftar fitur yang panjang lebih persuasif daripada daftar yang pendek (Petty & Cacioppo, 1984).
Namun, ada yang perlu diperhatikan. Orang-orang sering melebih-lebihkan kegunaan fitur mereka. Kebanyakan orang lebih suka membayar biaya tetap (dibandingkan membayar per kegunaan) karena mereka melebih-lebihkan jumlah yang akan mereka gunakan suatu produk (Nunes, 2000).
Bahkan, daftar panjang fitur dapat menjadi berbahaya jika konsumen mempertimbangkan kegunaanya.
Ketika konsumen memikirkan kegunaannya, mereka mengubah pikiran mereka dan mempertimbangkan produk dengan fitur yang lebih sedikit (Goodman & Irmak, 2013).
Dalam iklan, Anda dapat menyoroti beberapa fitur tentang produk Anda. Tetapi Anda harus menghindari membingkai fitur-fitur tersebut dalam hal kegunaan:
(Goodman & Irmak, 2013, hlm. 52)
Hindari menggambarkan kegunaan atau kepraktisan fitur.
Sebaliknya, sebutkan bahwa produk Anda memiliki kemampuan.
Strategi 7: Gunakan Bahasa Asertif untuk Produk Hedonic
Bahasa Asertif dapat sangat berbahaya. Jika pembaca merasa Anda seperti mencoba membujuk mereka, mereka mungkin mengalami reaksi psikologis (dan mereka akan melawan upaya bujukan Anda).
Tapi ada pengecualian. Bahasa asertif dapat meningkatkan keberhasilan iklan untuk produk hedonis (Kronrod, Grinstein, & Wathieu, 2012).
Alasannya melibatkan hubungan antara suasana hati yang positif dan ketegasan:
(Kronrod et al., 2012, hal 8)
Ketika orang merasa bahagia, mereka berbicara lebih tegas (dan berharap orang berbicara lebih tegas). Inilah kuncinya.
Karena konsumen akan mengharapkan ketegasan, bahasa tegas Anda akan meningkatkan kelancaran mencerna iklan.
Mereka dapat memproses iklan Anda dengan lebih mudah – yang akan menghasilkan sensasi yang menyenangkan. Sensasi yang menyenangkan itu kemudian akan disalahartikan ke produk Anda (Alter & Oppenheimer, 2009).
Strategi 8: Buat Sajak Pada Slogan Anda atau Call To Action (Ajakan Bertindak)
Strategi sebelumnya menunjukkan bahwa bahasa asertif dapat meningkatkan kelancaran pemrosesan untuk produk hedonis. Efek yang sama juga terjadi dengan sajak.
Bedanya, efek ini bekerja pada semua jenis produk.
Dalam satu penelitian, McGlone dan Tofighbakhsh (2000) memberi siswa dua bingkai yang berhubungan dengan alkohol:
- Sajak: What sobriety conceals, alcohol reveals.
- Tidak Bersajak: What sobriety conceals, alcohol unmasks.
Kedua pernyataan itu pada dasarnya sama. Tetapi siswa menemukan pernyataan bersajak lebih akurat dan benar.
Mengapa? Karena kalimat bersajak akan meningkatkan kemampuan mencerna informasi.
Ketika membaca pernyataan itu, siswa mengalami sensasi yang menyenangkan, yang mereka salah artikan ke informasi yang mendasarinya.
Mengingat kekuatan sajak, pertimbangkan untuk menggunakan sajak untuk ajakan bertindak dalam iklan Anda:
- Gampang buka rekening di tabungan BN* cring-cring.
- Lupakan mantan, utamakan kesehatan.
- Mau ayam goreng ? Ya KF* goceng.
Sajak-sajak itu secara halus akan menciptakan sensasi yang menyenangkan. Orang-orang kemudian akan salah mengartikan kesenangan itu untuk ajakan bertindak dari Anda, dan mereka akan mengalami keinginan yang lebih kuat untuk menyelesaikannya.
Logo atau merek Anda adalah bagian integral lainnya dari sebuah iklan. Di bagian ini, Anda akan belajar cara meningkatkan persepsi tentang merek.
Strategi 9: Posisikan Merek Anda di Sebelah Kanan
Dalam strategi sebelumnya, Anda sudah belajar mengapa harus memposisikan gambar di sebelah kiri iklan.
Dengan posisi itu, otak kanan dapat memproses gambar dengan lebih mudah.
Nah, Anda bisa mengaitkan dengan strategi ini. Jika iklan Anda menggunakan banyak gambar, maka Anda harus memposisikan logo merek di sebelah kanan.
Saran itu disebabkan oleh hipotesis aktivasi pencocokan (Janiszewski, 1990). Jika gambar Anda besar, maka orang-orang akan memproses iklan terutama dengan otak belahan kanan mereka. Otak belahan kiri akan menjadi kurang aktif.
Menurut hipotesis aktivasi pencocokan, belahan otak yang kurang aktif masih aktif dan secara tidak sadar menguraikan informasi yang ada. Dan elaborasi yang tidak disadari menghasilkan respons yang baik terhadap informasi.
Saat orang melihat iklan yang dipenuhi gambar, otak kiri mereka secara tidak sadar memproses konten ke arah kanan (dan mereka akan mengembangkan respons yang baik terhadap informasi itu).
Jadi, Anda harus meletakkan logo merek Anda di tempat itu:
(Janiszewski, 1990, hlm. 54 – 55)
Kedengarannya mungkin. Jadi inilah alasan terpisah – namun lebih sederhana – untuk menempatkan merek Anda di sebelah kanan.
Penelitian lain telah menemukan bahwa informasi di sebelah kanan menghasilkan skor estetika yang lebih tinggi (Grobelny & Michalski, 2005).
Jadi, secara setestika, orang harus menganggap merek Anda lebih menyenangkan.
Strategi 10: Tambah Ukuran Merek Anda
Beberapa pengiklan menyarankan untuk mengurangi ukuran logo merek Anda. Tampilan suatu logo merek dapat membuat konten Anda terlihat terlalu promosi, sehingga mengurangi daya tarik iklan Anda.
Kedengarannya masuk akal, tapi pernyataan ini tidak akurat.
Pieters and Wedel (2004) mengukur besar logo merek di 1.363 iklan. Mereka menemukan bahwa ukuran sebuah logo tidak mengurangi jumlah perhatian:
(Pieters & Wedel, 2004, hlm. 48)
Dan efeknya bukan hanya netral. Penelitian lain telah menemukan efek positif dari memperbesar ukuran logo suatu merek.
Wedel and Pieters (2000) menunjukkan kepada para peserta berbagai iklan sambil menganalisis mata mereka. Apa yang mereka temukan? Logo menarik perhatian paling banyak:
(Wedel & Pieters, 2000, hlm. 308 – 309)
Intinya: jangan takut untuk memperbesar ukuran merek atau logo Anda.
Visual Iklan
Bagian sebelumnya menjelaskan konten terbaik untuk digunakan dalam iklan Anda.
Tetapi bagaimana seharusnya konten itu muncul ? Jenis font dan warna apa yang harus Anda gunakan? Bagian ini akan membahas pertanyaan itu.
Jangan pernah mengabaikan font Anda. Karakteristik visual dalam font dapat memicu emosi tertentu pada pemirsa (Henderson, Giese, & Cote, 2004).
Jadi font memainkan peran yang kuat.
Bagaimana Anda bisa menentukan font apa yang terbaik untuk digunakan? Anda harus mempertimbangkan tiga karakteristik utama:
- Line – Komponen struktural tulisan
- Weight – Lebar tulisan individu
- Orientation – Penentuan spasial tulisan
Ada beberapa faktor lain juga. Tetapi ini adalah 3 besar.
Strategi 11: Gunakan Garis Panjang Tipis untuk Menyampaikan Keindahan
Para peneliti telah mengkonfirmasi bahwa jenis font tipis panjang tampak lebih indah:
(Brumberger, 2003, hlm. 208)
Tapi kenapa begitu? Dan bagaimana jenis font bisa memiliki kepribadian? Jawabannya dapat ditemukan di jaringan asosiatif otak Anda (Anderson, 1983).
Setiap orang memiliki gagasan tentang keindahan yang terbentuk sebelumnya – seperti apa itu dan seperti apa kelihatannya.
Di sebagian besar negara, wanita cantik adalah wanita yang tinggi dan ramping. Itulah “standar” untuk kecantikan.
Dan asosiasi itu adalah kuncinya. Karena jaringan asosiatif Anda, simpul kecantikan Anda terhubung ke karakteristik tersebut (di antara banyak lainnya):
Lebih penting lagi, ketika Anda menemukan rangsangan yang memiliki karakteristik kecantikan (mis., tinggi, tipis), ia memicu penyebaran aktivasi (Collins & Loftus, 1975). Aktivasi menyebar dari karakteristik itu ke arah simpul Anda untuk kecantikan:
Jika Anda ingin memilih jenis font yang indah, maka gabungkan karakteristik visual yang terkait dengan konsep kecantikan.
Dengan kata lain, pilih jenis font yang tinggi dan tipis.
Misalnya, Anda membuat iklan untuk program diet. Jika Anda ingin menyampaikan bahwa solusi Anda akan membuat orang merasa cantik, maka gunakan jenis font tipis yang panjang.
Strategi ini menggunakan kecantikan sebagai contoh. Tapi Anda bisa menggunakan prinsip dasar ini untuk memilih jenis font apa saja.
Berikut adalah beberapa strategi lagi untuk membantu Anda menerapkan prinsip itu.
Strategi 12: Gunakan Jenis Teks yang Lebih Rumit Untuk Menyampaikan Keunikan
Misalkan produk Anda unik, elegan atau mewah. Atau mungkin pasarnya ramai. Dan Anda ingin tampil menonjol dari pesaing.
Jenis font Anda harus sesuai dengan karakteristik persepsi menjadi unik.
Misalnya, Pocheptsova, Labroo dan Dhar (2010) menunjukkan kepada peserta iklan keju gourmet.
Para peserta lebih cenderung membeli keju ketika jenis font yang digunakan sulit dibaca:
(Pocheptsova, Labroo, & Dhar, 2010, hal 9)
Karena peserta mengalami kesulitan dalam memproses jenis font, mereka menghubungkan kesulitan itu dengan keunikan produk (sehingga meningkatkan nilai yang dirasakan dari keju gourmet).
Jika Anda ingin memposisikan produk Anda sebagai unik atau canggih, maka kurangi kelancaran iklan Anda.
Gunakan jenis font yang terlihtat rumit – namun masih dapat dibaca – sehingga orang mengalami kesulitan memproses iklan.
Selain itu, ketika orang mengerahkan upaya yang lebih besar untuk memproses iklan, mereka akan menyandikan memori lebih detail (Alter et al., 2007).
Jadi, mengaburkan jenis font tidak hanya meningkatkan keunikan yang dirasakan produk Anda, tetapi juga akan menciptakan memori yang lebih kuat untuk merek Anda.
Strategi 13: Gunakan Tulisan Miring untuk Menyampaikan Kecepatan
Misalkan Anda ingin menyampaikan kecepatan kinerja tim pelayanan Anda. Sesuatu benda akan terlihat miring dan buram jika bergerak dengan cepat dan lincah :
Jadi pilih jenis font dengan bentuk miring.
Warna adalah subjek yang sensitif. Meskipun para peneliti telah menemukan beberapa pengetahuan yang menarik (dan praktis), kebanyakan orang hanya akrab dengan klaim-klaim ilmiah semu – bukan hasil penelitian yang akurat.
Warna adalah topik yang sangat luas. Jadi, pada artile ini, kita hanya akan fokus pada beberapa strategi utama.
Strategi 14: Gunakan Warna Merah untuk Iklan yang Menyatakan Pencegahan
Mirip dengan font, warna juga mengandung kualitas semantik. Seiring waktu, kita mulai mengaitkan kualitas tertentu dengan warna tertentu:
(Mehta & Zhu, 2010, hlm. 1 )
Misalnya, kita biasanya mengaitkan warna merah dengan bahaya, ancaman, dan kesalahan:
Karena asosiasi itu, warna merah mengaktifkan pola pikir untuk menghindar. Dengan pola pikir aktif seperti itu, orang mengidentifikasi masalah lebih cepat dan mudah.
Jadi, jika iklan Anda dirangkai secara negatif (mis., Anda menggambarkan masalah yang bisa diselesaikan oleh produk Anda), skema warna merah akan memicu keinginan yang lebih kuat untuk produk Anda (Mehta & Zhu, 2010).
Strategi 15: Gunakan Warna Biru untuk Iklan yang Menyatakan Keuntungan
Bagaimana membuat iklan yang menggambarkan manfaat nyata dari produk Anda? Dalam hal itu, gunakan skema warna biru.
Dibandingkan dengan merah, biru dikaitkan dengan pola pikir “pendekatan”:
(Mehta & Zhu, 2010, hlm. 1)
Mehta dan Zhu (2010) meneliti skema warna merah dan biru. Mereka menunjukkan kepada peserta dua bingkai berbeda untuk iklan pasta gigi:
- Bingkai Pencegahan: Ini baik untuk pencegahan rongga gusi.
- Bingkai Keuntungan: Ini bagus untuk memutihkan gigi.
Hasilnya konsisten dengan hubungan yang dipelajari. Warna merah tampil lebih baik dengan bingkai pencegahan, sedangkan warna biru bekerja lebih baik dengan bingkai keuntungan.
Strategi 16: Kurangi Kekuatan Warna Dalam Iklan yang Berisi Konten
Beberapa pengiklan berpendapat bahwa iklan berwarna selalu lebih baik daripada iklan hitam-putih.
Tapi bukan itu masalahnya.
Ketika iklan Anda mengandung konten teks yang penting untuk dibaca dan warna-warna cerah, pembaca akan kewalahan dengan rangsangan yang diberikan oleh iklan Anda.
Akibatnya, mereka merasa kurang termotivasi untuk memproses konten iklan Anda.
Jika iklan Anda membutuhkan banyak pemrosesan mental, maka iklan hitam-putih bekerja lebih baik:
(Meyers-Levy & Peracchio, 1995, hlm. 121) )
Jika iklan Anda mengandung banyak teks, turunkan kecerahan atau saturasi warna Anda. Dengan mengurangi level warna, Anda akan mendorong lebih banyak orang untuk mengevaluasi iklan Anda.
Dan teks biasanya akan lebih mudah dibaca juga.
Konteks Iklan
Sejauh ini, kita telah memeriksa tampilan konten dan visual iklan Anda. Sekarang mari kita lihat konteks dan lingkungannya.
Secara khusus, Anda akan mempelajari framing, variasi, dan medium yang ideal.
Framing selalu memicu perdebatan sengit. Haruskah Anda menggunakan argumen rasional atau daya tarik emosional? Haruskah Anda menggunakan framing negatif atau positif? Pertanyaan-pertanyaan itu menghantui pengiklan.
Sayangnya, jawaban yang jelas tidak ada. Solusi terbaik akan selalu tergantung pada berbagai faktor. Tetapi bagian ini akan menjelaskan faktor-faktor tersebut (dan ketika framing tertentu lebih efektif).
Strategi 17: Gunakan Alasan Rasional untuk Pasar Baru
Jika produk Anda baru atau inovatif, pertimbangkan untuk menggunakan daya tarik rasional dalam iklan Anda.
(Chandy, Tellis, MacInnis, & Thaivanich, 2001, hlm. 401)
Jika konsumen tidak terbiasa dengan produk Anda, mereka akan memproses iklan Anda lebih teliti dan detail.
Jadi, mereka akan mencurahkan lebih banyak perhatian dan sumber daya kognitif untuk iklan Anda, daya tarik emosional akan kurang efektif.
Mereka membutuhkan alasan rasional untuk mempertimbangkan membeli produk Anda.
Strategi 18: Gunakan Daya Tarik Emosional untuk Pasar Lama
Efek sebaliknya terjadi di target pasar yang lama. Ketika konsumen sudah mengenal dan terbiasa dengan produk atau merek Anda, mereka tidak begitu memperhatikan iklan.
Itu sebabnya daya tarik emosional bisa lebih efektif:
(Chandy, Tellis, MacInnis, & Thaivanich, 2001, hlm. . 411)
Jika produk-produk Anda sudah dikenal, maka daya tarik emosional akan sangat membantu menciptakan perspektif yang segar.
Strategi 19: Gunakan Framing Negatif untuk Memicu Aksi
Framing negatif menggambarkan masalah. Masalah apa yang dipecahkan oleh produk Anda? Bagaimana produk Anda mengurangi rasa sakit pelanggan?
Secara biologis, manusia diajarkan untuk menghindari rasa sakit. Karena kecenderungan itu, kita lebih cenderung melihat rangsangan negatif (Zajonc, 1984).
Dan hal ini juga berlaku dalam iklan. Dalam iklan, kata-kata dengan pernyataan negatif menarik jumlah fiksasi mata yang lebih tinggi (Ferreira et al., 2011).
Selain itu, Bolls, Lang, dan Potter (2001) menggunakan EMG untuk menganalisis respons fisiologis terhadap iklan radio.
Mereka menemukan bahwa para peserta lebih mencurahkan perhatian pada iklan negatif:
(hal. 646 – 647)
Karena orang mencurahkan lebih banyak sumber daya pemrosesan untuk iklan dengan framing negatif, iklan tersebut juga dapat memicu perilaku, seperti pembelian impulsif (Shiv, Edell, & Payne, 1997).
Jika sasaran iklan utama Anda adalah beberapa jenis tindakan segera (mis., Mengklik iklan banner Anda), maka pertimbangkan untuk menggunakan bingkai negatif.
Anda akan lebih mudah menarik perhatian, dan Anda akan lebih cenderung memicu perilaku langsung.
Strategi 20: Gunakan Framing Positif untuk Menjadi Berkesan
Framing positif menggambarkan manfaat yang diberikan produk Anda. Apa yang akan diperoleh pelanggan jika membeli produk Anda?
Dalam studi EMG sebelumnya, iklan framing negatif menarik perhatian.
Namun, iklan framing positif menghasilkan dampak yang lebih kuat pada memori jangka panjang:
(Bolls, Lang, & Potter, 2001, hlm. 647)
Ketika peserta terpapar iklan framing positif, mereka mengalami tingkat gairah yang lebih tinggi, yang memperkuat pengkodean memori.
Jadi, jika Anda ingin orang-orang mengingat merek Anda, maka gunakan iklan berbingkai positif. Iklan Anda akan menghasilkan dampak yang lebih kuat pada memori jangka panjang, dan orang-orang akan lebih cenderung mengingat merek Anda.
Lalu, bagaimana dengan rasional vs emosional? Di mana ini cocok? Sepertinya banyak yang harus diingat, bukan?
Untuk membantu Anda menentukan framing terbaik untuk iklan Anda, saya mengatur strategi sebelumnya ke dalam bagan di bawah ini. Setiap kali Anda membuat iklan, Anda dapat mereferensikan bagan ini untuk mengetahui frame mana yang harus Anda gunakan (berdasarkan pasar dan tujuan iklan).
Idealnya, Anda harus membuat orang melihat hanya sedikit variasi dari iklan Anda. Dengan paparan berulang, orang mulai memproses iklan Anda lebih mudah, menghasilkan afinitas yang lebih kuat terhadap merek Anda (Zajonc, 1968).
Selain itu, orang-orang akan selalu berusaha mengingat iklan yang asli dalam memori mereka. Tindakan mengingat ini akan memperkat ingatan meeka terhadap merek Anda :
( Appleton-Knapp, Bjork, & Wickens, 2005, hlm. 267)
Tetapi mengapa membuat sedikit variasi? Mengapa tidak mengulangi iklan yang sama? Jika Anda mengulangi iklan yang sama, Anda akan sering memicu gangguan – terutama untuk merek asing (Campbell & Keller, 2003).
Ada alasan lain juga. Bagian ini akan menjelaskan beberapa strategi yang menerapkan alasan tersebut (dan bagaimana Anda dapat membuat variasi iklan yang efektif).
Strategi 21: Pindahkan Posisi Merek / Logo Anda
Saat membuat variasi baru dari iklan Anda, coba pindahkan merek atau logo Anda ke tempat yang berbeda.
Shapiro dan Nielson (2013) memaparkan peserta ke beberapa versi iklan (di mana logo berada pada lokasi yang berbeda).
Meskipun peserta gagal mengenali perubahan, mereka mengevaluasi logo dengan lebih baik ketika berpindah lokasi.
Para peneliti menghubungkan efek tersebut dengan kelancaran pemrosesan yang lebih tinggi:
(Shapiro & Nielson,2013, hlm. 1211 – 1212)
Saat Anda membuat sedikit perubahan tampilan, orang secara tidak sadar akan melihat perubahan itu.
Dan mereka akan mengembangkan preferensi yang lebih kuat terhadap konten itu karena kelancaran yang lebih tinggi.
Strategi 22: Ganti Model untuk Menyerupai Setiap Segmen
Saat memilih model untuk iklan Anda, Anda harus memilih model yang menyerupai pasar yang Anda targetkan. Kesamaan itu akan menciptakan daya tarik yang lebih kuat.
(Lee, Fernandez, & Martin, 2002, hlm. 374)
Tetapi mengapa saya memasukkan strategi ini dalam bagian “variasi”? Karena strategi ini juga dapat membantu segmentasi.
Misalkan Anda menggunakan iklan Facebook. Anda mungkin bertanya-tanya bagaimana cara menggunakan kriteria penargetan yang bagus.
Nah, strategi ini dapat membantu Anda menyesuaikan kampanye iklan Anda. Daripada menampilkan iklan yang sama kepada semua orang, ganti model dengan seseorang yang menyerupai segmen tertentu.
Tampilkan model wanita untuk segmen wanita. Tampilkan model pria untuk segmen pria. Atau Anda dapat membuat segmen yang lebih sempit dengan menunjukkan model yang cocok dengan etnis tertentu.
Either way, penelitian menunjukkan bahwa iklan Anda akan berkinerja lebih baik ketika modelnya menyerupai segmen target pasar (Forehead & Deshpande, 2001).
Strategi 23: Sebarkan Waktu Paparan Iklan Anda
Jika Anda belajar untuk ujian, Anda harus belajar secara bertahap, dibandingkan metode belajar SKS (system kebut semalam). Metode bertahap akan membantu Anda menyandikan dan mengambil informasi lebih efektif (Anderson, 2000).
Dan efek yang sama terjadi pada iklan. Sahni (2011) menemukan bahwa orang lebih cenderung membeli produk jika iklan tersebar terpisah, daripada dikumpulkan bersama-sama:
Dengan metode ini, pemirsa dapat menyandikan dan mengingat kembali iklan Anda lebih efektif.
Ditambah, jadwal iklan yang sangat terkonsentrasi sering kali dapat mengganggu pelanggan:
(Campbell & Keller, 2003, hal. 301 – 302)
Untuk menghindari gangguan pelanggan (dan untuk mendapatkan manfaat dari efek jarak), Anda harus menyebarkan iklan Anda dari waktu ke waktu.
Di mana Anda harus mengiklankan produk Anda? Jawaban terbaik akan selalu bergantung pada berbagai faktor.
Bagian ini akan menjelaskan faktor-faktor tersebut sehingga Anda dapat memilih media iklan yang sesuai untuk produk Anda.
Strategi 24: Tempatkan Iklan di Halaman Kiri Pada Media Cetak
Dalam strategi penetapan harga, saya menjelaskan mengapa Anda harus memposisikan harga di kiri bawah. Saran itu melibatkan konseptualisasi spektrum angka kita:
- Kita mengaitkan angka kecil di kiri dan bawah.
- Kita mengaitkan angka besar di kanan dan atas.
Jika Anda menempatkan harga di kiri bawah, Anda akan memicu hubungan orang-orang dengan besaran kecil. Harganya sebenarnya akan tampak lebih rendah.
Cai, Shen, Hui (2012) meneliti efek itu dengan gambar produk. Dalam penelitian, mereka menunjukkan kepada peserta dua lampu di layar.
Hasilnya? Peserta memperkirakan harga yang lebih tinggi untuk lampu yang ditampilkan di sebelah kanan.
Jadi, apa hubungannya penelitian ini dengan media iklan? Nah, jika Anda menempatkan iklan di media fisik seperti majalah, Anda harus meletakkannya di sebelah kiri.
Penempatan itu akan menurunkan persepsi harga produk Anda:
(Cai, Shen, Hui, 2012, hlm. 718)
Efek yang sama akan terjadi di majalah, selebaran, dan media fisik lainnya.
Strategi 25: Pilih Media dengan Kesesuaian Semantik
Dalam satu penelitian, Berger dan Fitzsimons (2008) meminta orang untuk memilih produk dalam survei.
Orang-orang itu dipengaruhi oleh warna pena yang diberikan kepada mereka:
- Pena oranye menghasilkan lebih banyak pilihan produk oranye (mis., Fanta)
- Pena hijau menghasilkan lebih banyak pilihan produk hijau (mis., Sprite).
Warna pena adalah isyarat priming. Ketika orang-orang terpapar pada pena oranye, konsep oranye mereka menjadi aktif.
Dengan aktivasi simpul yang lebih besar, otak mereka dapat memproses produk oranye dengan lebih mudah.
Kemudahan itu, pada gilirannya, meningkatkan evaluasi mereka (dan pilihan selanjutnya) kepada produk-produk jeruk.
Efek yang sama terjadi pada iklan. Dalam penelitian terpisah, peserta lebih suka iklan saus kecap ketika didahului oleh iklan mayones (Lee & Labroo, 2004).
Iklan mayones mengaktifkan otak mereka untuk bumbu, sehingga peserta dapat memproses iklan kecap berikutnya lebih mudah:
(Lee & Labroo, 2004, hlm. 151)
Bagaimana Anda bisa menerapkan prinsip itu? Saat memilih tempat untuk mengiklankan produk Anda, pilih media yang memiliki hubungan semantik dengan produk Anda.
Apakah Anda mengiklankan produk terkait teknologi? Maka, beriklanlah lewat media teknologi:
- Jalankan iklan lewat Facebook
- Bekerja sama dengan website/blog yang berhubungan dengan produk Anda
- Tingkatkan kehadiran media sosial Anda
Media-media tersebut akan sangat cocok dengan konteks produk Anda (mis., Teknologi).
Strategi 26: Hindari Media yang Menunjukkan Bahwa Iklan Anda “Berbayar”
Jika pemirsa memperhatikan bahwa Anda membayar penempatan iklan Anda, mereka akan mengevaluasi iklan Anda dengan kurang baik.
Rasio klik-tayang untuk iklan digital akan berkurang:
(Edelman & Gilchrist, 2012, hal 2)
Boerman, van Reijmersdal, dan Neijens (2012) bahkan menemukan bahwa durasi pengungkapan dapat membuat perbedaan. Dalam penelitian mereka, orang mengembangkan sikap iklan yang lebih kritis berdasarkan pengungkapan 6 detik (dibandingkan dengan pengungkapan 3 detik).
Strategi 27: Tempatkan Iklan di Ujung Media
Anda juga dapat menempatkan iklan Anda di awal atau akhir media, seperti akhir majalah
Rekomendasi ini berasal dari efek pemosisian berseri (Murdock, 1962). Dalam urutan informasi, konten akan menghasilkan dampak yang lebih kuat ketika diposisikan pada awal (efek utama) atau akhir (efek kebaruan).
Wedel and Pieters (2000) mengemukakan bahwa akhir sebuah majalah mungkin merupakan tempat terbaik. Karena pembaca majalah terpapar sejumlah besar informasi, konten yang disajikan pada akhir majalah akan mudah diingat:
(Wedel & Pieters, 2000, hlm. 309)
Namun, kita harus berhati-hati dengan rekomendasi itu.
Secara teoritis, ini masuk akal.
Namun, secara realistis, beberapa orang tidak akan sampai ke akhir majalah.
Jadi menempatkan iklan di awal merupakan pilihan terbaik.
Apa pun alasannya, hindari menempatkan iklan Anda di tengah media. Posisi itu akan menghasilkan dampak terlemah pada memori.
Kesimpulan
Ambil napas dalam-dalam.
… dan lepaskan.
Fiuh. Anda berhasil sampai akhir.
Dan saya tahu … saya memberikan banyak informasi kepada Anda. Namun, jangan merasa kewalahan.
Saat membuat iklan, Anda tidak perlu memasukkan semua strategi.
Strategi ini hanya ide.
Gunakan panduan ini sebagai titik awal untuk iklan Anda.
Setelah Anda membuat iklan, gunakan panduan ini sebagai daftar periksa untuk melihat apakah Anda dapat meningkatkannya.
Jika Anda tidak dapat memikirkan cara untuk meningkatkan kualitas iklan Anda, maka lanjutkan.
Jangan memaksakan strategi apa pun.
Penelitian akademis sangat bagus. Dan itu bisa sangat mendalam.
Tetapi pada akhirnya, menggunakan akal sehat adalah cara yang terbaik.
Jika strategi ini mengurangi daya tarik visual iklan Anda, maka jangan ikuti.
Ikutilah kata hati Anda.
Terakhir, psikologi periklanan adalah topik yang sangat besar — terlalu besar untuk satu artikel.
Jika Anda menikmati artikel ini, maka Anda dapat berlangganan blog saya untuk tetap mendapatkan update dan setiap saya memposting konten baru.
mantapp gan. ijin simpan untuk referensi