Semua orang mau jadi kaya, kalau bisa masih muda sudah kaya raya, siapa yang ngak mau ?
Pada generasi sekarang, generasi milenial atau sering disebut gen-z, usia 20-an bisa dibilang adalah usia yang termasuk terberat dalam hidup.
Banyak generasi z dan juga milenial yang merasa bahwa diri mereka insecure, miskin dan enggak punya apa-apa
Merasa miskin di usia 20-an itu wajar banget dirasain sama kebanyakan gen-z dan para milenial.
Kok bisa ?
Banyak ya faktornya :
- Bisa jadi inflasi
- Mungkin UMR yang rendah di beberap daerah
- Belum lagi tuntutan orang lain, kita dituntut buat sukses di akademik, pekerjaan
- Kita merasa orang tua zaman dulu jauh lebih gampang untuk sukses dibanding anak muda zaman sekarang. Orang tua zaman dulu lebih gampang dapat kerjaan atau beli rumah atau beli tanah dan berbagai macam hal.
- Krisis identitas, ngak tahu apa yang menjadi passion(minat/bakat).
- Banyaknya bombardir flexing,pamer kaya di usia muda yang bertebaran di sosmedsemakin membuat kita insecure.
Dan akhirnya, semua masalah tersebut menjadi standar yang harus kita penuhi di masa muda .
Fakta sebenarnya, ngak selalu seperti itu.
Ngak semua orang, sukses di usia muda dan kalaupun ada yang sukses seberapa sukses mereka ?
Bahkan kalau dilihat orang-orang kaya versi majalah Forbes rata-rata sudah tua, umurnya mungkin di atas 50-an.
Kayak misalnya Chairul Tanjung, Bernard Arnold yang punya LV, itu rata-rata sudah tua.
Kalaupun ada yang muda memang sudah lahir dari keluarga kaya.
Nah, yang jadi pertanyaan adalah dengan ambisi-ambisi yang kamu punya sekarang.
Apakah jadi kaya dan sukses di usia muda itu hal yang realistis buat dicapai terutama oleh orang yang tidak punya privileges ?
Jawabannya adalah bisa
Tapi mungkin caranya tidak segampang dan juga tidak seperti yang kamu bayangkan.
Bagian 1 – Kebebasan Finasial, Pensiun Muda
Kalau kita berbicara soal definisi sukses di usia muda, kebanyakan akan berkata ketika kita udah kaya pastinya.
Mungkin banyak pengertian lain, seperti punya rumah, punya mobil mewah, bisa travelling atau punya bisnis startup
Tapi berdasarkan bermacam riset yang saya baca, bisa kita sepakati bahwa sukses di usia muda itu adalah kamu bisa nikmatin hidup ngelakuin apapun tanpa harus pusing mikirin uang pensiun di usia muda
Ini tentu sangat amat menggiurkan banyak orang, ini adalah kesuksesan yang mantap banget.

Ya tentu saja, mantap karena ini bisa ngasih kamu kesempatan dan kebebasan buat ngejar pashion apapun yang kamu mau dan ngak terjebak sama aturan 5 hari kerja Senin sampai Jumat yang berlaku di Indonesia.
Di Amerika, Gerakan pesiun muda ini sudah sangat popular. 52% atau 1 dari 2 orang Amerika punya pikiran buat pensiun muda.
Gerakan ini diberi nama FIRE singkatan dari Financial Independent Retaire Early.
Ini adalah gerakan yang menekankan betapa pentingnya menabung dan investasi di usia muda supaya kamu bisa kaya dan bisa financial Freedom.
Biasanya orang-orang yang menjalankan fire ini,ada yang cukup ekstrim, ada juga yang tidak terlalu ekstrim.
Intinya ya gaya hidupnya lebih pas-pasan.
Meskipun penghasilannya besar, ibaratnya penghasilan kamu 50 juta tapi gaya hidup kamu cuma 2 juta per bulan, sisanya buat di investasikan, 40 jutanya mungkin di investasikan dan investasinya di aset yang bisa ngasih keuntungan tinggi.
Gerakan FIRE ini sering kali disamain dengan gaya hidup super pelit jadi kayak sampai mungkin kalau kamu yang sudah biasa boros tiap bulan, kegiatan mungkin menyiksa dirimu atau setiap beli barang pengennya beli yang paling murah aja.
Intinya, kamu buat budget dan catatan keuangan yang lumayan ketat.
Pengeluaran yang gak penting-penting dipotong, jadi uangnya bisa ditabung bisa diinvestasikan.
Menariknya, berdasarkan hasil riset, para pelaku FIRE yang hidup melarat di usia muda hidupnya lebih sehat secara fisik dan finansial.
Jadi, orang yang pensiun muda, ternyata hidupnya bisa lebih panjang bisa ngak terlalu stress, bisa lebih sehat, bisa juga mengejar berbagai macam passion, bisa travelling kemana-mana juga.
Nah, pertanyaannya gimana cara kita ngebangun aset yang bisa menghasilkan financial Freedom ?
Bagian 2 – Persiapan Pensiun Muda
Ada beberapa strategi yang bisa kamu lakukan buat mewujudkan pensiun di usia muda.
Pertama , yang paling sederhana adalah investasi terhadap dirimu sendiri.
Artinya,investasi untuk otak kamu, invest ke kemampuan/skill dan lain sebagainya apalagi kalau kamu masih muda.
Investasi ini tidak akan bisa hilang selama Otak kamu masih ada di kepalamu. Investasi ini akan ngasih keuntungan yang sangat baik dalam jangka panjang
Kedua, coba ambil lebih banyak resiko selagi masih muda.
Misalnya orang yang udah tua mungkin rasio investasi uang kasnya itu 60% : 40%, kalau kamu masih muda bisa 90% untuk investasi dan 10% untuk kebutuhan.
Kamu bisa melakukan investasi, namun dengan tetap memperhatikan proteksi dan resiko,jangan lup asuransi dan dana darurat.
Tapi jika kamu belum punya tanggungan, orang tua yang masih bekerja, jaringan yang aman maka tidak ada salahnya mengambil lebih banyak resiko.
Ketiga, pertimbangkan investasi dan diversifikasi.
Kalau ngomongin dana pensiun jumlahnya tuh bisa tergantung gaya hidup juga, tapi bisa milyaran, ya minimal 1 sampai 20 m.
Dengan rentang seperti itu, kamu bisa mulai pertimbangkan strategi investasi yang efektif dengan manajemen resiko yang oke juga.
Kalau kata Warren buffet, investasi itu ya Ibarat kamu punya telur jangan simpan semua telur di satu keranjang saja.
Karena kalau keranjangnya rusak, ya semua telur kita juga bakal rusak. Jadi cobalah diversifikasi.
Tentunya pertimbangkan juga sebar aset ke beberapa tempat dan salah satu pilihan terbaik menurut saya ya buat diversifikasi asset, terutama buat kamu yang baru belajar.
Misalnya, kamu udah ikut Reksadana, terus kamu juga udah invest di saham Indonesia,kamu bisa coba juga untuk diversifikasi di saham US.
Selain karena potensinya high return saham US juga bisa bikin kita lebih siap dalam menghadapi krisis ekonomi global.
Karena sampai sekarang jadi mata uang yang terkuat di dunia dan bursa sahamnya juga punya potensi rebound yang oke.
Jadi, bisa dibilang ini adalah pasar saham yang cukup matang kalau dibandingkan pasar saham di negara-negara lain.
Tapi, kok rasanya masih belum cukup juga ya, masih kurang, kamu masih insecure masih takut, ngerasa belum cukup, kamu masih mikir tentang berbagai kemungkinan yang bisa bikin kamu ngak jadi sukses.
Kok bisa sih kayak gitu ? Apa yang salah dan kurang dari usaha kita ?
Bagian 3 – Pekerja Kantoran & Kambing
Jikakamu pekerja kantoran,kamu mungkin pernah mendengar cerita ini.
Suatu hari, ada kisah seorang pekerja kantoran, dia hidup di Indonesia, namanya adalah Budi.
Budi tinggal di rumah sederhana bersama istri dan satu anak, Budi ngerasa kalau hidupnya banyak susahnya.
Ngak kayak temen-temennya, akibat keresahannya ini dia pun datang menjumpai orang yang lebih bijak untuk minta nasehat.
Budi bertanya cara biar bisa hidup Bahagia, dia dan keluarga tinggal di rumah sempit enggak punya barang mewah dan cuma punya tabungan 5 juta,apa yang harus dilakukannya ?
Si orang bijaknya ini menjawab, Budi di suruh beli kambing dari uang tabungannya itu.
Si Budi bertanya apakah si orang bijak ingin menyarankannya buka bisnis peternakan ?
Si orang bijak bilang “tidak”, Budi disuruh beli kambing yang paling murah, untuk dibawa ke dalam rumah dan di rawat.
Budi terkejut dan merasa saran terseut tidak wajar, lalu orang bijak tersebut menjanjikan kalua Budi bisa bertahan di rumah itu bareng kambing selama 7 hari, dia bakal dapet hadiah yang lebih berharga daripada duit 1 miliar
Dihari ke-8, Budi disuruh untuk jual kambing itu dan balik lagi ke si orang bijak.
Akhirnya si Budi kepeternakan terdekat, beli kambing yang paling murah dan dia bawa kambing itu ke rumahnya.
Sampai di rumah pastinya istri dan anaknya ngomel, ngapain bawa kambing ke rumah. Tapi Budi akhirnya berhasil membujuk keluarganya kalau mereka bakal dapat hadiah jika berhasil tinggal bareng kambing selama 7 hari.
Di hari pertama, Budi dan keluarganya ngak bisa istirahat, dia jadi sering berantem sama istrinya karena si kambing bikin rumahnya jadi makin bau makin sempit, mereka juga harus repot-repot membersihkan kotorannya.
Di hari ketiga, Budi dan keluarganya sudah mulai bagi-bagi tugas. Budi ngurusin kambing, si istri bersih-bersih dan anaknya bantu ngasih makan akhirnya mereka jadi lebih akur dan bisa istirahat karena udah ada sistemnya.
Di hari kelima si Budi dan keluarga udah mulai terbiasa sama kehadiran si kambing.
Nah sampailah di hari ke-8, si Budi dan keluarganya akhirnya mengeluarkan si kambing dari rumah dan langsung ngejual kambing itu kepeternak dan akhirnya dia mendatangi orang bijak tadi.
Kata si Budi ke orang bijak tadi ini udah hari ke-8 dan menagih janj hadiah dari si orang bijak.
Si orang bijak bilang, hadiahnya sudah ada di rumah Budi, mendengar itu si Budi langsung cepat-cepet pengen balik ke rumah dia berekspektasi bakal ada duit 1m.
Tapi sesamampainya di rumah ya ngak ada, Budi kecewa dan dia berpikir kalau si orang bijak itu selama ini cuma ngerjain doang dia pun akhirnya ngelanjutin hidupnya dan dia enggak mau ketemu sama si bijak itu lagi.
Beberapa hari kemudian suasana rumah Budi jadi lebih nyaman istri dan anaknya juga terlihat jadi lebih bahagia dan lebih bersemangat.
Hingga suatu ketika anaknya ngomong aku nyaman loh dan happy banget tinggal di rumah sekarang, nggak kaya dulu pas masih ada kambing dulu, bau.
Budi langsung teringat sama si orang bijak ternyata ini hikmahnya ya.
Kira-kira, menurut kamu hikmah apa yang didapat oleh si Budi ?
Bagian 4 – Filosofi Hidup Miskin & Bersyukur
Nah jadi kalau dari cerita tadi dan kalau misalnya kita melihat cerita si Budi sebenarnya hal paling utama agar kamu punya kebebasan finansial adalah kamu harus bersyukur dulu.
Jadi, langkah awal yang baik adalah kamu bersyukur bahwa dengan kamu hidup, bisa makan, bisa berkegiatan, bisa melakukan hal-hal yang sekarang kamu lakukan, kamu bisa lebih Happy dan produktif.
Ngak ngeluh-ngeluh terus, kamu ngak banyak ngomel.
Belum paham ?
Jadi gini, sama seperti memelihara kambing yang membuat suasana tidak nyaman, kamu bisa mencoba untuk miskinkan diri, cobalah untuk bahagia dengan hidup miskin.
Ketika kamu bahagia dengan kondisi yang masih miskin, kamu bisa jadi lebih produktif karena kamu udah happy dengan hidupmu yang sekarang, karena kamu sudah bersyukur.
Kondisi ini sejalan dengan filosofi stoicism.
Seneca adalah salah satu filsuf yang prominen sekali, kalau kamu pernah dengan filosofi stoicism, Saneca bilang cara terbaik buat menikmati hidup adalah dengan belajar jadi orang miskin.

Prakteknya ngak selau harus ekstrim, walaupun Saneca mempraktekkan ini dengan cukup ekstrim.
Kamu bisa praktekin, pertama pakai baju yang paling jelek sama seminggu.
Terus yang kedua batasi pengeluaran, kamu bisa tinggal di tempat yang ngak biasanya.
Coba untuk tidak pakai HP, Laptop, intinya kamu hidup kayak orang miskin aja, seperti apa orang miskin dan orang yang tidak punya rumah.
Dijamin, kalau kamu melakukan hal ini selama 7 hari,maka kamu bakal mulai bisa lebih menghargai hal-hal yang mungkin sebelumnya luput dari perhatianmu.
Kamu bisa menghargai bisa tidur di kasur, kamu bisa nonton YouTube, kamu bisa makan nasi, bisa pakai baju bersih, bahkan mungkin bisa melakukan hal-hal yang lebih baik lagi.
Hal seperti ini sebenarnya diajarkan dalam rutinitas puasa, bukan hanya umat muslim tapi juga umat beragama lainnya.
Puasa dilaksanakan untuk mengajarkan kita lebih berempati sama orang-orang yang berkekurangan.
Dalam artian, jika terjadi sesuatu yang buruk dalam hidup kita bisa bertahan karena terbiasa dengan kondisi susah.
Jadi, cerita sukses bukan masalah banyak uang, karir dan finansial yang stabil tapi juga kamu memiliki mental yang siap dan bisa bersyukur.
Penutup
Jadi, kaya dan pensiun di usia muda itu bukanlah hal yang mustahil walaupun kamu tidak dilahirkan dari lingkungan orang kaya, selama kamu konsisten belajar, punya mindset yang baik dan mensyukuri kehidupanmu saat ini.
Mau ngambil banyak resiko, punya strategi finansial yang baik dan proteksi dan investasi oke, saya yakin kita semua bisa mencapai itu.