Trik Mengubah Fitur Menjadi Manfaat Untuk Membujuk Pembeli

0
3546

Setiap orang biasanya senang mengerjakan apa yang mereka sukai.

Mereka pasti bersemangat jika membicarakan bisnis yang mereka kerjakan, mata mereka pasti berbinar-binar kayak sponge bobs hehehehe….

Orang-orang suka membagikan pengetahuan yang sesuai dengan keahlian mereka dan bangga jika keahlian mereka menular ke teman atau klien mereka.

Saya begitu…kamu juga begitu….

Nah…yang paling penting sekarang adalah, apakah pengetahuan, keahlian dan keunggulan yang kamu miliki  dapat memberikan keuntungan dan mampu untuk menjual produk atau layanan Kamu ?

Cerita Tentang Sepeda

Mbah mau cerita sedikit, begini….dulu mbah suka sekali naik sepeda dan sudah lama sekali ngak naik sepeda (terakhir naik sepeda pas masih smp…heheheh)

Karena sudah jenuh di depan komputer terus…mbah tiba-tiba kepingin naik sepeda..biar bugar dan kelihatannya kok enak ya naik sepeda keliling-keliling kompleks…heheheh…

Akhirnya mbah berangkat ke toko sepeda terdekat, kebetulan penjaganya cantik banget…pakaiannya juga sporty banget hehehe…lalu mbah bilang “Mau cari sepeda mbak, buat keliling-keliling santai…”

Si mbak kemudian menunjukkan beberapa model sepeda yang lumayan banyak berjejer…

“Ini mbah…model hibrida lagi trend sekarang…..”

“Yang ini…punya 24 roda gigi, remnya katilever…”

“Kalau yang ini memiliki Shimano drivetrain dan rem cakram….”

“Yang ini bodynya terbuat dari aluminium dan rem cakram hidrolik….”

Hah ?

Mbah bingung…ngak tau mau ngomong apa…serasa seperti orang bodoh. Akhirnya ngak jadi beli dan mikir-mikir dulu di rumah.

Kedengarannya ngak asingkan ?

Ini terjadi di semua website.

Website penuh dengan fitur, spesifikasi, dan rincian teknis. Tapi cukup sering mereka lupa memberi tahu pembaca apa untungnya bagi mereka.

Seperti apa website kamu? Penuh fitur? Atau apakah Kamu memberi tahu pembaca apa arti fitur itu bagi mereka?

Ringkasan: Perbedaan antara fitur vs. manfaat

  1. Fitur adalah fasilitas yang melekat pada sebuah produk atau layanan; Fitur menambahkan kredibilitas dan substansi ke promosi penjualanmu
  2. Manfaat adalah alasan pelanggan untuk membeli, karena manfaat menjelaskan bagaimana produk atau layanan Kamu akan membantu menyelesaikan masalah mereka.
  3. Untuk mengubah fitur menjadi manfaat, orang sering bertanya “Lalu, apa gunanya ?”

Sales letter yang bertujuan membujuk membutuhkan perpaduan fitur dan manfaat.

Mbah kasih contoh…bayangkan Kamu menjual sebuah oven. Salah satu fitur spesialnya adalah sistem preheat yang cepat. System pre-heat yang cepat adalah fitur, karena ini adalah fakta tentang oven tersebut – ini menjelaskan apa yang bisa dilakukan oven.

Untuk mengetahui apa manfaatnya, tanyakan pada dirimu sendiri “Lalu, apa gunanya ?” :

Oven ini memiliki sistem pre-heat yang cepat, sehingga oven dapat panas dalam waktu yang singkat.

“Lalu, apa gunanya ?”

Artinya, Anda dapat memasak makanan kesukaan Anda dalam waktu yang cepat.

“Lalu, apa lagi gunanya ?”

Makanan Anda akan lebih cepat terhidang diatas meja.

“Apa lagi gunanya ?”

Stres berkurang, hidup lebih tenang. Anda tidak perlu nongkrong berlama-lama di dapur hanya untuk melihat apakah oven sudah panas atau belum.

Anda juga tidak perlu khawatir jika mungkin lupa memanaskan oven lebih dahulu.

Teknik “Lalu, apa gunanya ?” ini bekerja di industri apapun:

  • Pintu buatan kami memiliki engsel yang kuat. “Lalu, apa gunanya ?” Pintu buatan kami tidak akan melengkung saat pintu dibanting tutup seribu kali.
  • Kami memantau server Anda 24 jam. “Lalu, apa gunanya ?” Server Anda tidak akan Down, jadi Anda dan staf Anda dapat terus bekerja.
  • Saya mampu menulis sales letter dengan konversi yang tinggi. “Lalu, apa gunanya ?” Anda dapat mengonversi lebih banyak pengunjung web menjadi prospek penjualan dan rekan bisnis.

Memahami apa yang menjadi keinginan pelangganmu sangat bermanfaat untuk bisnismu, seperti menghemat waktu; mengurangi biaya; menghasilkan lebih banyak uang; menjadi lebih bahagia, lebih sehat, lebih santai, atau lebih produktif.

Nah..mbah kasih contoh yang lain, katakanlah Kamu memiliki jasa merancang dapur yang keren  dan indah. Kamu bisa menjawab pertanyaan manfaat “Lalu, apa gunanya ?” dengan cara yang berbeda:

  • Anda akan memiliki dapur di mana Anda dapat bersantai dan merasa seperti di rumah sendiri.
  • Anda akan lebih menikmati waktu memasak anda.
  • Anda akan membuat tetangga terkesan dengan peralatan dapur terbaru Anda.

Temukan apa yang benar-benar diinginkan oleh klien Kamu? Apa yang mereka impikan?

Kamu hanya bisa menjual dan mendapatkan keuntungan, jika kamu mengetahui apa keinginan dan mimpi mereka.

Fitur dan Manfaat Bisa Jadi Membosankan

Sekarang mbah mengajak kamu kembali ke toko sepeda tadi.

Wanita cantik dan sporty tadi sekarang menjelaskan kedua fitur dan manfaat dari sepeda yang ditawarkan :

Rem sepeda ini bagus, sehingga meski dalam hujan, sepeda dapat mengerem dengan baik. Sepeda ini juga memiliki 24 roda gigi jadi, ngak masalah apakah Anda menaiki bukit, menuruni bukit, atau bersepeda di permukaan yang rata, Anda akan tetap nyaman mengendariai sepeda.. Jok tempat duduknya juga akan tetap nyaman bahkan setelah beberapa jam bersepeda.

Kamu sekarang mendapatkan apa kegunaan dari masing-masing fitur, dan nada bicaranya jauh lebih persuasif daripada saat dia hanya menjelaskan fiturnya saja.

Tapi, sementara si penjaga terus membicarakan segala hal yang sangat bagus tentang sepeda tersebut, merek, garansi dan sebagainya, pikiran Kamu perlahan-lahan mengembara.

Informasi positif yang agak monoton dan terlalu banyak akan menjadi membosankan. Ini membuat pembaca bosan. Agar pembaca atau pendengar tetap memperhatikanmu, kamu perlu menceritakan tentang masalah apa yang bakalan dihadapi sekarang dan nantinya.

Orang cenderung ingin menghindari masalah dan gangguan. Ngak ada orang yang mau repot.

Jadi daripada memberitahukan hal-hal positif, ceritakanlah masalah, dan mereka akan tertarik dan tetap memperhatikan kamu.

Hampir semua fitur dapat diterjemahkan ke dalam masalah yang dapat dihindari :

  • Rem cakram ini akan sangat membantu sehingga Anda tidak akan tergelincir saat melewati jalan berlumpur.
  • Sepeda ini memiliki 24 roda gigi, jadi Anda tidak perlu khawatir ketika jalanan menanjak – Anda bisa menggunakan gigi yang paling rendah.
  • Joknya juga nyaman, sehingga pantat Anda tidak akan sakit walaupun bersepeda 20 atau 30 mil jauhnya.

Haruskah menyebutkan manfaat langsung atau cara menghindari masalah ? Itu tergantung pembacamu. Apa yang menarik perhatiannya – mendapatkan keuntungan atau menghindari kerepotan ?

Jika Kamu tidak yakin, tanyakan pada pelangganmu atau buat tulisan yang berbeda kemudian test.

Bagaimana Cara Menjabarkan Fitur dan Manfaat di Websitemu

Semua orang di Internet sangat terburu-buru, karena di zaman yang serba cepat ini banyak kegiatan yang harus dikerjakan.

Mereka harus memasak, menjemput anak, membalas sms, menonton acara tv dll.

Kamu harus bisa menarik perhatian mereka dengan cepat sebelum kursor mereka melayang kearah tombol back atau close.

  • Tandai (warnai) sebuah manfaat utama (atau masalah yang bisa diselesaikan) di judul atau sub judulmu
  • Gunakan bullet list (daftar) untuk mencantumkan serangkaian fitur dan manfaat, karena mudah dilihat; Sebutkan poin yang paling penting pada bagian awal atau terakhir
  • Hindari bahasa yang terlalu teknis yang tidak dipahami pembaca

Cara Merayu Pengunjung Websitemu

Aset terbesarmu sebagai pemilik bisnis adalah empati.

Masuklah ke dalam hati dan pikiran para pengunjungmu.

Pelajari secara diam-diam apa yang mereka impikan. Pahami bagaimana Kamu bisa memenuhi keinginan dan impian mereka.

Dan temukan bagaimana cara Kamu bisa membantu mereka menghindari masalah dan kerepotan.

Jika Kamu bisa menghubungkan antara keahlian dan pengetahuanmu dengan keinginan para pengunjung websitemu, bisnismu akan berkembang dan kamu akan mendapatkan keuntungan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.