Halo sobat Mbah WP 🙂
Anda yang membaca artikel ini pastinya memiliki bisnis yang berbeda-beda.
Mungkin Anda menjual roti panggang hangat langsung dari oven ? layanan akuntansi ? layanan IT ?
Apapun bisnis yang Anda geluti, cara Anda memasarkan produk/layanan akan memiliki dampak yang besar pada klien yang Anda layani dan berapa besar harga/biaya untuk layanan yang Anda tawarkan.
Ini Bukan Tentang Produk
Banyak orang percaya bahwa “itu semua tergantung produk Anda”.
Artinya, jika Anda memiliki produk atau layanan yang sangat bagus, maka secara otomatis orang-orang akan membeli dari Anda dan membayar lebih mahal.
Benarkah ?
Untuk beberapa hal pendapat ini ngak salah, hukum ini memang berlaku ketika Anda memiliki produk atau layanan yang “cukup baik”.
Namun, mari kita coba jujur, “seberapa bagus” sih…roti panggang Anda ?, layanan akuntansi atau dukungan IT yang Anda berikan jika dibandingkan dengan kompetitormu (pesaing) ?
Hmmm…jika berbicara tentang kompetensi (persaingan), maka rata-rata setiap pemilik produk dan layanan pasti berlomba-lomba memberikan “yang terbaik”.
Nahh..sebenarnya, pada posisi ini produk Anda dan kompetitor ngak jauh beda kualitasnya.
Kalau secara kualitas produk Anda tidak jauh berbeda, lalu bagaimana caranya agar produk Anda bisa menghasilkan lebih banyak keuntungan ?
Jawabannya adalah besarnya keuntungan terletak pada cara Anda memasarkan produk tersebut !
Berapa Banyak Uang yang Dihasilkan Oleh Seorang Pemain Biola ?
Mari, lanjutkan membaca contoh berikut ini.
Berapa banyak sih uang yang dihasilkan oleh seorang pemain biola kelas dunia ? Nah, itu tergantung pada bagaimana ia memasarkan dirinya.
Pernah dengar tentang Joshua Bell?
Dia adalah salah satu musisi klasik terbaik di dunia.
Memiliki pengalaman bermain untuk banyak konser di seluruh dunia, dan menghasilkan lebih dari $ 1.000 per menit.
Biola yang ia mainkan adalah biola Stradivarius yang dibuat pada tahun 1713, saat ini senilai $ 3,5 juta.
Biola Stradivarius khusus ini, berusia 300 tahun, dan terkenal sebagai biola yang memiliki suara paling indah yang pernah dibuat.
Jadi, pada kasus ini kita memiliki pemain biola terbaik di dunia bermain dengan biola yang menghasilkan suara paling indah yang pernah ada.
Intinya, sebagai musisi Bell adalah musisi terbaik yang pernah ada dan melakukan yang terbaik dalam karirnya.
Pada puncak karirnya ia didekati oleh Washington Post untuk berpartisipasi dalam sebuah eksperimen sosial.
Mereka ingin agar dia bermain biola di sebuah stasiun kereta bawah tanah lokal selama 1 jam, di mana ribuan orang akan berjalan dengan dan mendengar dia bermain biola.
Jadi pada pagi hari 12 Januari, 2007, Bell memainkan lagu-lagu klasik dengan kotak biola terbuka di depannya.
Coba tebak, berapa uang yan dihasilkan selama 1 jam oleh pemain biola terbaik di dunia, dengan memainkan biola seharga $ 3.500.000 ?
Totalnya hanya $ 32.
Ini dia videonya :
Pemain biola terbaik, bermain instrumen yang paling indah di stasiun kereta bawah tanah, hanya menghasilkan $ 32 dari “pelanggan” nya.
Pemain biola yang sama yang melakukan konser di Boston Hall beberapa malam sebelumnya. Melakukan konser dengan lagu yang sama di mana penonton membayar $ 100 atau lebih per tiket.
Selama acara itu, ia mendapatkan lebih dari $ 60.000 per jam.
Musisi berbakat yang sama, memainkan musik yang sama memakai biola yang sama, namun dalam satu contoh ini dia mendapatkan $ 32 per jam dan di tempat lain, dia mendapatkan $ 60.000 per jam.
Apa yang membuat perbedaan bagai bumi dan langit ini ? Hanya satu kata – posisi.
Nah….Bandingkan dengan diri mu sendiri sekarang.
Posisimu Menentukan Seberapa Besar Keuntunganmu
Baiklah, sekarang coba perhatikan posisi Anda.
Apakah Anda seorang musisi profesional ? atau Anda memposisikan diri sebagai pengamen di stasiun kereta bawah tanah ?
“Pelanggan” Anda akan memperlakukan Anda sesuai dengan posisi Anda dan membayar Anda sesuai dengan “derajat” Anda.
Sebaliknya jika Anda memposisikan diri sebagai pemain konser professional, maka Anda akan menarik pelanggan dari “kelas” atau “golongan” yang berbeda dan sekali lagi dibayar sesuai dengan “derajat” Anda.
Dengan kata lain, orang biasanya akan menilai diri Anda sesuai dengan posisi, kondisi dan keadaan Anda sendiri.
Tentu saja Anda ngak bisa menipu dan berpura-pura memposisikan diri sebagai musisi profesional dan kemudian muncul dan melakukan konser di tempat-tempat yang elit dan berlevel tinggi.
Hal yang sama berlaku juga terhadap binis yang Anda jalankan, apapun jenis bisnisnya.
Sebagai konsumen, Anda akan keberatan dan ngamuk-ngamuk ngak jelas jika Anda harus membayar Rp. 50ribu untuk secangkir kopi luwak asli di sebuah warteg di pinggir jalan, diiringi dengan lagu dangdut koplo dan duduk di bangku panjang yang terbuat dari kayu.
Tapi Anda tidak akan pernah protes jika tempat Anda minum secangkir kopi luwak itu adalah sebuah café terkenal dengan bangunan yang artisitik, diiringi music jazz lembut dan tempat duduk yang nyaman juga AC yang adem-ayem.
Dalam hati Anda pasti bilang “wajar…” meskipun sebenarnya Anda ngak punya uang….wkwkwkwkwk.
Sekali lagi…mengapa Anda memiliki reaksi yang berbeda untuk secangkir kopi luwak yang sama ?
Jawabannya – posisi.
Artinya….jika Anda punya produk dan layanan yang berkualitas, mengapa harus takut memposisikan diri pada tingkat yang jauh lebih tinggi dan berkelas – tawarkan produk Anda dengan harga premium dan berikan banyak layanan berkualitas bagi pelanggan Anda.
Berhentilah memposisikan diri hanya “sekedar berjualan produk” dan bersaing dengan harga yang murah.
Anda akan mendapatkan hasil yang luar biasa.
Jika Anda menyukai artikel ini, Anda bisa membagikan kepada teman-teman Anda melalui media social.
4.5
Selamat Malam. Kebetulan saya mampir ke blog anda,setelah saya baca-baca ternyata isi-isinya sasngat informatif dan banyak postingan yang
bermanfaat. Minta izin ikut bookmark dan share beberapa artikel ke sosmed saya ya sekaligus
biar blog anda tambah banyak pengunjungnya. Jangan lupa diupdate terus ya blognya.Salam Hangat